Upaya terbaik untuk menghadapi masa depan dan mempersiapkan hari tua yang mapan adalah dengan menginvestasikan uang yang dimiliki sedini mungkin.
Ibarat menanam sebuah pohon, semakin lama ditanam, maka semakin lama pula Anda akan menikmati hasilnya.
Berikut ini adalah beberapa alasan yang sebaiknya Anda ketahui untuk tidak menunda-nunda rencana investasi.
Semakin ditunda, dana yang ada bisa cepat habis dan bernilai guna rendah
Berbeda dengan kekayaan, uang memiliki sifat sementara, cepat habis, dan tidak berkembang. Oleh sebab itu, akan sayang sekali jika uang yang Anda miliki tidak dimanfaatkan secara produktif dan hanya digunakan untuk kepentingan konsumsi semata.
Uang yang ditabung atau diinvestasikan, tidak hanya akan bertambah jumlahnya, namun juga bisa mengalami perkembangan yang signifkan jika ditempatkan pada portofolio investasi yang tepat.
Sebagai contoh, jika setiap bulannya Anda menerima gaji sebesar empat juta rupiah dan selalu dihabiskan untuk kebutuhan konsumsi. Maka beberapa tahun ke depan dengan asumsi nilai gaji dan pola konsumsi yang sama Anda tidak memiliki penambahan harta atau kekayaan sama sekali.
Bandingkan jika Anda menyisihkannya setiap bulan sebesar 2 juta rupiah, maka dalam waktu satu tahun saja, kekayaan Anda bertambah menjadi 24 juta rupiah.
Terlebih jika uang tersebut ditanamkan ke dalam bentuk investasi lain yang memiliki persentase pengembangan yang tinggi, seperti reksadana, saham, atau obligasi.
Menunda investasi hanya akan memperkecil nilai imbal hasil Investasinya
Waktu merupakan instrumen penting dalam sebuah investasi. Semakin lama masa investasi yang dilakukan, maka semakin besar juga peluang peningkatan keuntungannya.
Contoh sederhananya, jika Anda meninvestasikan uang Anda sebesar 10 juta rupiah dalam bentuk deposito berjangka dengan bunga 10% per tahun, maka dalam satu tahun Anda akan merima dana plus bunga sebesar 11 juta rupiah.
Jika Anda menginvestasikannya selama 10 tahun dengan nominal yang sama tanpa ada penambahan dan perubahan jenis deposito, maka total dana Anda akan berkembang menjadi 20 juta rupiah (dan lebih besar jika dilakukan secara progresif).
Bandingkan jika Anda menunda investasi tersebut, dan baru melakukannya 5 tahun kemudian, maka Anda hanya akan mendapatkan nilai pengembangan sebesar setengahnya saja.
Jika terus ditunda, kelak biaya yang dibutuhkan untuk berinvestasi semakin besar
Semakin lama menunda sebuah investasi, maka biaya yang dikeluarkan juga akan mengalami peningkatan.
Contohnya seperti ini. Jika saat ini Anda berusia 25 tahun dan berencana mengikuti investasi hari tua yang dananya cair di usia pensiun (55 tahun), maka Anda memiliki waktu 30 tahun untuk mengikuti program tersebut.
Jika misalnya dana pensiun yang ingin Anda capai adalah sebesar 5 Miliar Rupiah, Anda bisa jadi hanya perlu berinvestasi sebesar R500.000,00 per bulan.
Namun jika Anda menundanya dan baru memulainya di usia 35 tahun (masa investasi 20 tahun), maka besaran investasi yang harus Anda tanggung menjadi lebih tinggi, yaitu sekitar Rp1.000.000,00 per bulan.
Atau yang lebih umum lagi, jika saat ini dengan uang 200 juta rupiah Anda bisa membeli rumah tipe 36 di cluster pilihan Anda, maka jika Anda baru memutuskan untuk membelinya 5 tahun ke depan, uang tersebut bisa jadi tidak lagi cukup, karena nilai jual rumah tersebut juga mengalami peningkatan.
Itu tadi 3 alasan dasar mengapa penting untuk memulai investasi sejak dini. Jika memungkinkan dalam artikel dana Anda cukup, dengan pengaturan keuangan yang baik akan memungkinkan Anda untuk bisa melakukan investasi.
Anda bisa membaca berbagai tips mengenai cara pengaturan keuangan dan investasi dengan dana terbatas, atau Anda juga bisa memilih untuk mengkoknsultasikan kondisi dan rencana keuangan Anda dengan financial planner untuk hasil yang lebih terarah.