Financial Check Up untuk Mengukur Seberapa Banyak Saya Bisa Memiliki Hutang

rasio dalam Financial Check Up

Salah satu rasio dalam Financial Check Up yang cukup penting adalah menganalisa hutang yang kita miliki.

Mengapa penting ? karena hutanglah yang menyebabkan kita mampu memiliki aset yang nilainya cukup besar, seperti rumah dan apartemen.

Tapi hutang pula yang menyebabkan kita terperosok dalam kondisi kritis keuangan. Jadi, inilah waktunya kita melihat pada daftar hutang kita.

Rasa-rasanya tidak akan pernah habis habisnya kita membahas masalah hutang. Bagaimanapun juga, hanya sedikit orang yang sama sekali tidak memiliki hutang, sementara sebagian besar lainnya pasti punya hutang. Jadi, seberapa banyak saya bisa memiliki hutang ?

Hutang yang kita miliki, haruslah hutang yang baik dan dibatasi oleh 2 syarat.

1. Pilihlah hutang baik

Kredit Pemilikan Rumah (KPR), KPA (Apartemen) serta kredit pembelian properti lainnya merupakan contoh hutang baik.

Kenapa ? karena sejalan dengan waktu, properti yang kita miliki akan terus meningkat, sehingga beban bunga yang timbul akibat hutang, akan terbayar oleh kenaikan nilainya.

Hutang lainnya seperti kredit untuk bisnis, juga hutang baik, apabila mampu membuat bisnis kita berlari kencang dan memberikan penghasilan yang baik serta bisa membayar bunga hutangnya.

2. Batasilah hutang kita

Walaupun hutang baik, tapi kalau jumlahnya sangat besar, tentu saja bisa memberatkan keuangan kita. Berapa batasannya ? nah inilah waktunya untuk mengecek hutang kita

Pertama, total cicilan bulanan kita tidak boleh lebih besar dari 1/3 penghasilan bulanan kita.

Baca Juga  Penjelasan Lengkap Tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Perhitungannya

Contoh :

Jumlah kan seluruh cicilan hutang, misalnya cicilan KPR 4 juta, cicilan mobil 2 juta, cicilan KTA 500 ribu. Total cicilan hutang kita 6,5 juta. Sementara gaji bulanan kita sebesar Rp. 10 juta.

Gaji bulanan = 10 juta

1/3 gaji bulanan = 1/3 x 10 juta = 3,5 juta

Total cicilan = 6,5 juta > 3,5 juta.

Maka cicilan hutang tersebut sudah terlalu besar. Harusnya lebih kecil dari 3,5 juta saja per bulannya

Kedua, maksimal hutang pokoknya tidak boleh lebih besar dari 50% aset kita.

Contoh :

Jumlahkan seluruh hutang pokok, misalnya pokok hutang KPR tinggal 200 juta lagi, sementara mobil masih tersisa 40 juta dan KTA masih memiliki hutang pokok 10 juta.

Sementara seluruh aset yang kita miliki seperti tabungan, deposito, reksa dana, rumah, mobil dan emas misalnya adalah sebesar Rp. 700 juta

Total hutang = 200 juta + 40 juta + 10 juta = 250 juta

Total aset = 700 juta

Total hutang / total aset = 250 juta / 700 juta = 36% < 50%

Maka hutang tersebut masih dalam batas wajar

Apa artinya dua kondisi tersebut diatas ?

Walaupun cicilan hutang kita memberatkan karena lebih besar dari 1/3 gaji, tapi jumlah hutang kita relatif masih wajar.

Apakah ini baik ? dari sisi jumlah hutang, kondisi kita masih aman, tapi kalau  melihat keuangan setiap bulannya tentu saja tidak.

Baca Juga  Manfaat Memiliki Kartu Kredit Bagi Yang Bijak Mengelola Keuangan Pribadi

Lunasilah segera hutang KTA dan mobil apabila memungkinkan, sehingga setiap bulannya kita bisa mengalokasikan uang kita untuk ditabung dan diinvestasikan.

Coba hitung rasio hutang Anda sekarang. Sudah baik atau belum ?

Kalau masih bingung cara menghitungnya, hubungi kami di tanya@tatadana.com kami siap membantu anda dalam semua masalah keuangan anda.

Written by Rika Aristiani

Pengalaman organisasi di kampus sebagai staf keuangan pada pelayanan sosial dari badan semi otonom universitas maupun fakultas, serta anggota kepanitiaan di beberapa acara kampus.