4 Cara Ajarkan Kemampuan Finansial Anak, Terutama Remaja

Manajemen keuangan pada anak

Saat masih usia anak-anak, usia balita hingga sekolah dasar, orang tua masih memiliki kendali penuh pada pengaturan uang jajan. Namun, ketika mereka beranjak remaja, mereka pasti memiliki banyak keinginan pribadi. Nah, pada usia inilah para orang tua akan melihat perubahan perilaku, terutama dalam hal mengatur keuangan.

Oleh karenanya, kami ingin Anda mempersiapkan buah hati dalam menyambut tahun ajaran baru ini dengan baik. Termasuk, bagaimana mereka mengatur keuangannya untuk keperluan sekolah dan hobi.

Berikut adalah ulasannya!

Mengapa harus melatih kemampuan finansial anak?

Pentingnya melatih kemampuan finansial anak bukanlah hal yang perlu diperdebatkan lagi. Hanya saja yang sering tidak kita pahami adalah, bahwa kemampuan finansial adalah hasil dari latihan. Anda tidak bisa mengharapkan anak-anak tumbuh dan tahu cara mengatur keuangan tanpa melatih mereka sejak dini.

Berikut adalah beberapa alasan kenapa melatih kemampuan finansial anak itu penting.

Melatih kedisiplinan

Dalam melatih kemampuan finansial, Anda pastinya akan membuat budget atau perencanaan keuangan sederhana untuk anak. Dengan mengikuti perencanaan ini, anak akan belajar untuk disiplin. Kelak mereka pun bisa membuat perencanaan sendiri, termasuk menentukan prioritas.

Membuat perencanaan akan melatih anak-anak untuk menjadi teroganisir. Hal ini juga penting karena dalam berbagai aspek selain keuangan, disiplin dalam mengikuti perencanaan sangatlah dibutuhkan.

Meningkatkan EQ

Mengingat bahwa kemampuan finansial membutuhkan pola pikir yang benar, karena berkaitan dengan prioritas dan gaya hidup, faktor Emotional Quotient (EQ) memiliki peran yang penting.

Mereka akan terbiasa untuk tidak berbelanja secara impulsif, mampu menahan keinginan yang tidak penting, serta berfikir jauh untuk masa depan.

Hal yang paling penting juga adalah mereka belajar untuk tidak memaksakan kehendak jika apa yang diinginkan tidak terbeli dengan segera.

Dengan demikian, mereka bisa lebih sabar dalam menghadapi berbagai masalah ke depannya.

Baca Juga  6 Tips Bijak Cara Berburu Diskon Tapi Tidak Gila Berbelanja

Mempersiapkan masa depannya

Membekali anak-anak dengan kemampuan finansial artinya Anda mempersiapkan masa depan buah hati dengan baik.

Perlu Anda ingat bahwa berapapun penghasilan mereka nanti, kemampuan mengelola keuangan yang akan menentukan kesejahteraan hidup mereka.

Jika mereka tidak menguasai kemampuan finansial ini, bukan hanya mereka akan bergantung pada gaji. Lebih dari itu, mereka tidak akan memiliki solusi untuk mencari sumber penghasilan lainnya agar masa depannya menjadi lebih mapan.

Bagaimana cara melatih kemampuan finansial anak?

Setelah mengetahui manfaat atau alasan kenapa melatih kemampuan itu penting, sekarang waktunya Anda mengetahui bagaimana cara melatih kemampuan keuangan pada anak-anak.

Kali ini untuk membuat pembahasan menjadi lebih fokus, kami akan menyajikan bagaimana cara melatih kemampuan finansial pada anak usia 12 tahun sampai 16 tahun. Mengingat pada usia ini, anak-anak sudah mengenal hobi, serta memiliki lingkungan pertemanan yang seringkali tidak diketahui oleh orang tua.

Sesuaikan dengan kepribadian

Sebagaimana belajar untuk pelajaran di sekolah atau kemampuan lainnya, melatih kemampuan finansial tidak bisa disamakan caranya pada semua anak.

Ada anak yang tidak suka berhitung, ada yang memang memiliki tabiat teliti, serta ada juga yang impulsif. Menghadapi perbedaan kepribadian ini, Anda tidak dapat membandingkan anak satu dan lainnya, juga tidak dapat bertindak keras pada satu anak dan longgar pada anak lainnya.

Oleh karenanya, contoh terbaik adalah orang tua. Anda harus menunjukkan sikap disiplin dalam menggunakan uang agar dapat dicontoh oleh anak-anak.

Jangan lupa untuk buat sistem sederhana yang bisa diikuti oleh semua anak. Bagi anak-anak yang tidak teliti, mereka akan kesulitan mencatat semua pengeluaran. Jadi, Anda bisa mengajak mereka menjawab pertanyaan ini.

  • Berapa uang saku bulan ini?
  • Berapa target tabungan bulan ini?
  • Apa prioritas belanja bulan ini?
Baca Juga  5 Tips Pintar Belanja Online Agar Mendapatkan Yang Terbaik

Dengan demikian siapapun bisa membuat garis besar target keuangannya bulan ini.

Satu hal lagi, walaupun anak sudah memiliki tabungan dan memegang kartu ATM, orang tua yang harus memegang pembukuannya. Cara ini bisa memudahkan Anda memantau pengeluaran anak.

Berhemat bukan mengekang

Anak-anak di usia remaja pasti sudah memiliki hobi. Baik itu berupa kegiatan, atau memiliki sosok artis yang mereka idolakan. Semua ini pastinya tidak gratis.

Mengekang keinginan anak-anak untuk melakukan apa yang membuat mereka bahagia tidaklah bijaksana. Namun, membiarkan mereka membelanjakan semua uangnya untuk hobi juga bukanlah keputusan tepat.

Solusi dari kondisi ini adalah memberi mereka tanggungjawab. Membuat prioritas, sekali lagi, merupakan hal utama yang bisa membuat mereka disiplin dalam keuangan.

Hobi dan keinginan juga bisa Anda jadikan motivasi agar mereka belajar menabung. Misalnya, mereka ingin membeli satu set alat lukis dengan harga Rp 500.000. Sedangkan, uang saku dalam sebulan adalah Rp 300.000. Maka mereka harus berhitung berapa yang ditabung untuk hobi, dan berapa yang digunakan untuk kebutuhan lainnya.

Jika Anda ingin membantu, jangan bayar 100% dari harga atau biaya untuk hobi ini. Cukup bayarkan 25% sampai 50% dari keseluruhan biayanya. Jadi Anda tetap melatih kemampuan finansial mereka untuk mencari solusi dari setiap keadaan.

Beri tanggung jawab finansial

Di usia belasan tahun inilah Anda harus bisa lebih tegas lagi menanamkan rasa tanggungjawab pada mereka, terutama dalam hal finansial.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mengevaluasi keuangan mereka secara rutin. Jadi, tidak hanya membantu membuat target dan prioritas, mereka juga harus merasa memiliki kewajiban untuk mengikuti rencana keuangannya.

Adapun cara lain yang bisa dilakukan adalah mengajak mereka untuk membantu jika Anda memiliki usaha. Hal ini penting karena mereka bisa terlatih untuk bekerja.

Baca Juga  Waspada Terhadap Kata-Kata Manis Marketing Saat Belanja

Bagaimanapun karakter dan kebiasaan putra putri di rumah, jangan sampai Anda kehilangan fase remaja mereka. Karena inilah fase penting untuk memperkenalkan mereka dengan tanggungjawab pribadi dan sosial yang lebih besar.

Ajarkan menabung dan berdonasi

Menabung merupakan elemen penting dalam kemampuan finansial, jadi wajar kalau kami sebutkan beberapa kali pada poin sebelumnya.

Menabung tidak hanya untuk hobi dan keinginan, ajari anak-anak untuk memiliki tabungan masa depan. Sehingga jika mereka harus melanjutkan pendidikan ke tempat lain, mereka memiliki pegangan uang untuk kebutuhannya.

Tabungan masa depan ini juga bisa mereka gunakan jika ingin membuka usaha sampingan kelak. Bisa juga digunakan sebagai modal penghasilan pasif jika mereka sudah dewasa nanti.

Selain menabung, berdonasi juga merupakan bagian dari kemampuan finansial. Kenapa demikian? Karena dengan berdonasi anak-anak menjadi peka dengan lingkungan sekitar. Hal ini membuat mereka jadi hidup lebih sederhana, yang akhirnya bisa mencegah mereka untuk menghamburkan uang demi gengsi.

Berdonasi juga membuat anak-anak tidak egois karena mereka merasa harus berbagi dengan orang di sekitarnya. Saat dewasa kelak, mereka terbiasa berkontribusi untuk masyarakat di sekitarnya. Bukan masalah agar mereka dihormati orang banyak atau tidak, namun mereka bisa memutuskan bagaimana memanfaatkan uang yang ada untuk kepentingan lebih luas.

Ingat, banyak inovasi yang lahir dari kepekaan sosial. Contohnya, sistem koperasi yang dimulai di Indonesia oleh Bung Hatta, juga kantong plastik dari singkong yang diproduksi oleh Telobag.com.

Dengan ulasan ini, kami harap para orang tua bisa menyadari bahwa kemampuan finansial bukan hanya kemampuan menghasilkan uang dan menabung. Melainkan juga mengelolanya untuk berbagai keperluan, baik pribadi maupun orang lain.

Written by Rika Aristiani

Pengalaman organisasi di kampus sebagai staf keuangan pada pelayanan sosial dari badan semi otonom universitas maupun fakultas, serta anggota kepanitiaan di beberapa acara kampus.